cover
Contact Name
Andri Winjaya
Contact Email
jurnalhukumunissula@gmail.com
Phone
+6281325035773
Journal Mail Official
jurnalhukumunissula@gmail.com
Editorial Address
Jalan Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk, Semarang, Central Java, Indonesia, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL HUKUM
ISSN : 14122723     EISSN : 27236668     DOI : http://dx.doi.org/10.26532/jh
The aims of this journal is to provide a venue for academicians, researchers and practitioners for publishing the original research articles or review articles. The scope of the articles published in this journal deal with a broad range of topics, including: Criminal Law; Civil Law; International Law; Constitutional Law; Administrative Law; Islamic Law; Economic Law; Medical Law; Adat Law; Environmental Law.
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum" : 10 Documents clear
PENGARUH GLOBALISASI EKONOMI TERHADAPPERKEMBANGANDANPEMBANGUNAN SISTEM HOKUM EKONOMI INDONESIA Mustaghfirin Mustaghfirin
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11331

Abstract

Globalisasi  merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi manusia yang direncanakan,  jauh  sebelum  nama  globalisasi  digulirkan  dan  dikenal  masyarakat dunia, kegiatan  perekonomian  antar pulau, antar negara dan antar bangsa-bangsa  di dunia sudah berjalan,   merupakan  kegiatan yang dibutuhkan antara manusia di dunia untuk saling  mengenal  dan  sating  melengkapi  atas  kebutuhan  yang  mereka  saling menginginkan,   dan  perkembangannya  sesuai  dengan  tingkat  kemajuan   manusia, maka globalisasi juga merupakan  proses perkembangan ekonomi dunia dari masa ke-rnasa,  bersamaan  dengan  kehadiran  giobalisasi  ini  terjadi  pula perkembangan  danpembangunan   Sistem   Hukum   Ekonomi,   sehingga   nilai-nilainya   mempengaruhi terhadap sistem hukum ekonomi yang mengatumya, tidak terkecuali terhadap perkembangan  dan pembangunan  sistem hukurn ekonomi Indonesia.
Benturan Hukum Antara Hukum Modern dan Budaya Hukum Dalam Praktik Perbankan Nasional Mustaghfirin Mustaghfirin
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11338

Abstract

Hukum  perbankan  Nasional  modern dari masa ke masa telah  dipengaruhi oleh  nilai-nilai   kekuasaan   dan  kapitalisme,   maka  dalam   realitasnya  perbankan nasional  berpihak   kepada   kepentingan   penguasa   dan  kelompok   pemilik   modal. Bahkan   harus   diakui   bahwa   kehadiran    lembaga   keuangan   modern   ini   telah menggusur  nilai-nilai   hukum  ekonomi   yang  dijiwai  oleh  mayoritas   kepribadian bangsa Indonesia yang merupakan  budaya hukum bangsa dan mengabaikan kesejahteraan bangsa Indonesia. Sekalipun  perbankan  telah  tampil  dalam  bentuknya yang  lebih  modern, namun benturan  hukum modern  dan  budaya hukum  tidak dapat dielakkan  lagi. Ini berarti   telah   terjadi   benturan   kepentingan    ekonomi    antara   para   bankir   dan masyarakat  Juas yang  menjadi  obyek  untuk  disejahterakan   tingkat  kehidupannya, sehingga tipologi  Jembaga ini sudah  mulai diragukan  eksistensinya  bahkan  banyak merugikan kepentingan negara dan  masyarakat  banyak.   Hal ini disebabkan  bahwa perbankan sudah jauh dari esensi fungsi yang sebenarnya.
PELEMBAGAAN HAK TANGGUNGAN SEBAGAI HAK JAMINAN ATAS TANAH Umar Ma'ruf
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11332

Abstract

Hak  Jaminan  atas  Tanah  (Zekerheidsrechten) sudah  ada  sejak masa kolonial.  Pada  saat  itu  lembaganya adalah   Hyphoteek,  Creditverband dan Fiduciare  Eigendom  Overdracht.  Sejak  Keluamya  UUPA  pada  Tahun  1960Hak Jaminan  atas Tanah  lembaganya adalah Hak Tanggungan  tetapi  karena belum lengkap peraturannya  dalam operasionalnya digunakan ketentuan- ketentuan  Hyphoteek dan  Creditverband.  Baru  sejak  Tahun   1996  dengan keluamya   Undang-Undang  No.  4  Tahun  1996  tentang  Hak  Tanggungan, maka  Hak  Tanggungan  sudah  mandiri  sehingga  ketentuan-ketentuan Hyphoteek   dan  Creditverband sudah  tidak  berlaku  lagi  dalam  operasional Hak Tanggungan  sebagai lembaga hak Jaminan atas Tanah.
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN PERGURUAN TINGGI Sukarmi Sukarmi; Howard Kowagam
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11339

Abstract

Salah  satu  lingkup  otonomi   suatu  lembaga  Pendidikan Tinggi  adalah  hak untuk  menetapkan    prioritasnya  sendiri  dan  melakukan  penelitian  ilmiah  kearah manapun  tujuannya dengan  mempertimbangkan kepentingan masyarakat (Wissenschafisfreiheit).    Sebagai   salah  satu  alternative  yang  tepat   dipilih   adalah dengan memberdayakan penelitian yang berbasis atau berpotensi Hak Kekayaan lntelektual (HaKI),  seperti  penelitian dibidang  Paten,  Hak Cipta,  Desain  Industri  dll. Dengan   penelitian  di  bidang  HaKI   ini  di  samping   berfungsi  pengembangan  ilmu juga  bisa sebagai   sumber  pembiayaan  perguruan tingi  yang  bersangkutan  dalam kerangka   pelaksanaan  pemberian  status  otonomi. Namun     persoalan  pokok  yang dihadapi  adalah   masih  lemahnya  kesadaran   hukum  terhadap arti  pentingnya HaKI baik   dikalangan   masyarakat   luas   maupun   kalangan    Perguruan  Tinggi   (swasta maupun  negeri).
KONTRIBUSI 'URF DALAM PENGEMBANGAN FIIQH ISLAM Ayoeb Amin
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11333

Abstract

Allah  sent  dawn  the  revelation,  that  is  Qur'an and  Sunnah  as  law resources  in Islam.   Fiqh  is the results of the  interpretation for texts  of the Qur'an  and  Sunnah.  Man  who  interpreted  such  texts  of the  Qur'an  and Sunnah  was  under  the  influence  of the several  factors,  among  others  'urf. The  'urf  is the   basis  of  law enforcement, which  is not mentioned  in the Qur'an  and  Sunnah.     The   'urf   plays  agreat   role  in  law  enforcement, especially   in   the   muamalah   duniawiyah.   Therefore,   the   'urf  makes   a significant contribution to the Islamic fiqh development.
LELANG MELALUI INTERNET Benny Riyanto
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11334

Abstract

Adanya penemuan  komunikasi  lewat internet mengubah filosofi pertemuan  antar fisik. Kehadiran  internet telah membuka  cakrawala baru dalam kehidupan manusia.  Internet  merupakan  sebuah  ruang  informasi dan  komunikasi  yang  menjanjikan  menembus  batas,  ruang  dan  waktu antar negara dan mempercepat  penyebaran dan pertukaran  informasi. Sekarang    ini,    internet    sebagai    suatu    media    komunikasi elektronik  telah  banyak  dimanfaatkan   untuk  berbagai  kegiatan,  antara lain  untuk  menjelajah  (brouwsing,  surfing)  mencari   data  dan  berita, saling mengirim  pesan  lewat e-mail, dan perdagangan. Kegiatan perdagangan   dengan  memanfaatkan   media  internet  ini  dikenal  dengan istilah elektronic commerce,  disingkat e-commerce. Munculnya  teknologi  komunikasi  lewat internet menjadi  salah satu pernikiran dalam pembentukan  ketentuan-ketentuan hukum di Indonesia,  salah satunya  adalah telah diadopsi dalam peraturan  lelang di Indonesia.
PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU HUKUM INDONESIA Muhammad Ali Mansyur
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11324

Abstract

Mengungkapkan Kembali Pancasila sebagai ideologi bangsa yang bersifat terbuka, fleksibel, dan dinamis seiring dengan reformasi bangsa Indonesia merupakan isu yang dinamis, karena reformasi yang berjalan tanpa Pancasila mengakibatkan kurang jelasnya arahnya. Bahkan terhadap pembangunan hukum di Indonesia pun Pancasila menjadi dasar dalam pengembangannya baik dilihat dari ranah ilmu hukum maupun teori hukum, sehingga tidak terjadi silent ideology. Bangunan hukum Indonesia yang Pancasilais dinantikan realitasnya senantiasa menjiwai dan menjadi nilai imperative dalam pelaksanaannya.
DEKONSTRUKSI HOKUM PERTANAHAN DI BIDANG PERKEBUNAN DI INDONESIA (AlternatifPembaharuan Hukum Pertanahan di Bidang Perkebunan) Firman Muntaqo
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11335

Abstract

Regulation and land law policy on plantation not to realize the aim of UUPA yet. Even,  the plantation farmer be marginalized to labors on the Plantation Corporation,  and be the landless.  Economically,  the plantation farmer is very depending on the Plantation Corporation (state,  national private corporation, joint venture although foreign corporation) that have facilitated by the government to have widespread land. Both conditions above caused of The New Order   Regime   implemented   capitalistic   politic   with   classical   capitalist paradigm and state authoritarian to reach high economic growth.  It's  caused be injustice for the people.  Deconstruction on the plantation  land law is a way to bring justice for  the people,  especially for the plantation farmer  by giving access be owner to plantation land.
IMPLEMENTASI UU NO. 15 TAHUN 2001 (TENTANG MEREK) TERHADAP PELANGGAR MEREK DI BIDANG GARMENT OLEH PARA UKM DI PASAR JOHAR SEMARANG Sukarmi Sukarmi; Anis Mashdurohatun
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11330

Abstract

Bentuk-bentuk  pelanggaran  merek  di  bidang  garment  yang  dilakukan oleh UKM  di pasar johar  semarang itu sebenarnya ada baik secara  sebagian maupun   keseluruhan  pada   pokoknya  akan   tetapii   mereka   para   UKM   di bidang  garment tidak tahu menahu  tentang merek  dan rnereka pada pokoknya hanya sebagai  pedagang eceran  yang didrop  oleh para produsen.  Dan   sejauh ini    belurn     ada   yang   komplin     terhadap  merek-merek tertentu  di bidang garment yang  mereka  jual, baik itu dengan  pemilik  merek di bidang  garment maupun  para   konsumen. Sedangkan motivasi   para UKM  di bidang  Garment adalah  untuk  mencari  keuntungan,  sesuai  dengan  prinsip  ekonomi   dengan modal  yang  sedikit tapi  menghasilkan  keuntungan yang  besar  atau  banyak dan  tentunya juga  memuaskan para  konsumen  dan  pelanggan  merek     di bidang garment di wilayah Pasar Johar  Semarang. Pelanggaran  merek   yang   dilakukan  oleh   para   UKM   di  Pasar   JoharSemarang bisa dikenakan  sanksi  asalkan  pemilik  merek  di bidang  garment yang merasa  dirugikan telah  melaporkan kepada  pihak  yang berwajib karena tindak  pidana   di  bidang   merek  merek   ini  adalah  merupakan  delik  aduan (Klacht  Delict)  artinya  bahwa  hanya  dengan  adanya  laporan atau Klacht  dari pemilik  merek  yang  bersangkutan maka  akan  dituntut  dan dikenakan sanksi tersebut  atau diadakan penyidikan. 
HAK MENGUJI MATERIIL MAHKAMAH KONSTITUSI Widayati Widayati
Jurnal Hukum Vol 15, No 1 (2005): Jurnal Hukum
Publisher : Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26532/jh.v15i1.11336

Abstract

Hak  menguj i    materiil   adalah   wewenang   untuk   menilai   isi   sebuah peraturan  perundang-undangan, sesuai  atau bertentangan  dengan  Konstitusi atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya. Kewenangan  Mahkamah  Konstitusi   untuk  hak    menguji  materiil  Undang- Undang  terdapat   di  dalam  Pasal  24  C  ayat  (1)  UUD  NRI  Tahun   1945. Ketentuan tersebut  dilaksanakan  lebih  lanjut  dalam Undang Undang  Nomor 24 Tahun 2003 Tentang  Mahkamah Konstitusi. Putusan Mahkamah  Konstitusi terhadap pengujian tersebut bersifat final dan  langsung memperoleh kekuatan  hukum  tetap,  tidak  ada  upaya  hukum yang   dapat   ditempuh,    artinya   tidak   ada   upaya   lain   bagi   pihak   yang berkeberatan untuk mengubah  putusan tersebut. Mahkamah  Konstitusi  bukan  lembaga  superior,  tetapi  sejajar  dengan lembaga negara  lainnya.  Apabila  terhadap  putusan  Mahkamah  Agung  dapat dilakukan Peninjauan kembali, maka terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi seharusnya  dapat juga  dilakukan  Peninjauan Kembali  untuk memenuhi  rasa keadilan masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 10